HEADLINE
Mode Gelap
Artikel teks besar

Lapor Damkar Bukan Polisi! Warga Tangkap Pemalak, Berujung Sweeping Gangster

Kabupaten Semarang – Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Satpol PP Kabupaten Semarang kembali menunjukkan perannya yang lebih dari sekadar pemadam kebakaran. Pada Minggu (9/2/2025) sekitar pukul 03.30 WIB, mereka menerima laporan warga terkait pengeroyokan yang terjadi di Jalan Kisarino Mangunpranoto, Ungaran Barat. Kepala Satpol PP dan Damkar Kabupaten Semarang, Anang Sukoco, mengungkapkan bahwa laporan tersebut berawal dari adanya pengeroyokan terhadap lima pemuda yang ternyata merupakan pelaku pemalakan. 

“Petugas menuju ke lokasi dan mengamankan korban yang selanjutnya dibawa ke kantor untuk dimintai keterangan,” ujar Anang, Rabu (12/2/2025). 

Dari hasil pemeriksaan, diketahui bahwa korban pengeroyokan adalah pemalak yang sebelumnya melakukan aksi di SPBU Pudakpayung. 

Mereka meminta uang dan ponsel milik seorang pemuda. Tidak terima adiknya menjadi korban pemalakan, kakak korban bersama rekan-rekannya mengejar para pelaku hingga berhasil mengadang mereka di depan kantor BPBD Kabupaten Semarang. 

Bentrok tak terhindarkan, dua pemalak tertangkap dan dikeroyok warga, sementara tiga lainnya berhasil melarikan diri. Setelah kejadian ini, kakak korban kembali melakukan pencarian dengan menyisir beberapa titik. Namun, alih-alih menemukan pelaku yang kabur, mereka justru mendapati sekelompok pemuda dalam kondisi mabuk dan membawa senjata tajam. 

Para pemuda ini diduga anggota gangster yang hendak tawuran di Mranggen, Kabupaten Demak, namun kehabisan bensin. Mereka pun turut diamankan ke Mako Satpol PP dan Damkar sebelum akhirnya diserahkan ke Polsek Ungaran. 

Pelaku pemalakan yang menjadi korban pengeroyokan diketahui berinisial MNA (18), warga Genuk Krajan, Kota Semarang, dan LF (24), warga Wonodri Sendang, Kota Semarang. Sementara, terduga gangster yang turut diamankan adalah RA (15), warga Gondoriyo, Kecamatan Bergas; AMH (15), warga Watuambeng, Pringapus; serta RKA (24), warga Pudakpayung, Kota Semarang. 

Kejadian ini menarik perhatian karena warga memilih melapor ke Damkar alih-alih ke kepolisian, sebelum akhirnya kasus ini diteruskan ke pihak berwajib. Berita ini dilansir dari Espos Jateng, bagian dari Solopos.com.
Posting Komentar