Diduga Penipuan Berkedok Akun SPX Ambarawa, Warga Jadi Korban
![]() |
Foto ilustrasi |
Ambarawa – Ramai diperbincangkan masyarakat, sebuah akun yang mengatasnamakan jasa pengiriman SPX Ambarawa diduga melakukan penipuan dengan modus berpura-pura sebagai pihak resmi jasa ekspedisi dan bahkan mengaku sebagai petugas Shopee pusat.
Salah satu korban yang berhasil dihimpun kronologinya menceritakan, awalnya ia menerima pesanan dari toko Shopee miliknya. Pembeli memilih jasa pengiriman melalui SPX Express. Setelah memproses pesanan, korban mencoba menghubungi nomor WhatsApp yang tertera pada akun bernama spx_ambarawa, yakni +62 821-6466-2781, untuk menanyakan layanan pengiriman.
Nomor tersebut membalas pesan dengan menginformasikan bahwa mereka tidak melayani drop paket, melainkan hanya melayani penjemputan (pick up) langsung oleh kurir. Korban pun menjelaskan bahwa di akun Shopee miliknya tidak terdapat fitur pick up, hanya tersedia opsi drop paket.
Oknum tersebut kemudian berdalih bahwa fitur pick up hanya bisa dimunculkan oleh admin Shopee pusat. Ia mengaku akan membantu mengurus hal tersebut, bahkan meminta korban menunggu panggilan dari petugas pusat. Tak lama kemudian, korban mendapat telepon dari nomor berbeda, yakni +62 813-7413-1751, yang mengaku sebagai petugas Shopee pusat.
Dalam komunikasi tersebut, oknum meminta korban mengaktifkan layanan SPinjam di akun Shopee. Setelah fitur pinjaman muncul dengan limit tertentu, korban diarahkan untuk mengosongkan limit tersebut dengan mengajukan pinjaman.
Beruntung, korban sudah mencium adanya kejanggalan sejak diarahkan ke SPinjam. Ia tidak mencairkan pinjaman yang ditawarkan, namun tetap mengikuti alur percakapan untuk memastikan bahwa akun tersebut benar-benar modus penipuan.
Kasus ini kini telah masuk dalam proses pelaporan ke pihak kepolisian. Aparat diminta untuk segera menindaklanjuti agar tidak semakin banyak masyarakat yang menjadi korban dari modus serupa.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi resmi dari pihak Shopee maupun SPX terkait dugaan penipuan yang mengatasnamakan akun tersebut.
Masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dan tidak mudah percaya pada nomor kontak tidak resmi yang mengatasnamakan perusahaan.