HEADLINE
Mode Gelap
Artikel teks besar

Ribuan Warga Padati Monumen Palagan, Sendratari "Palagan Ambarawa" Sukses Pukau Penonton

 


AMBARAWA – Pelataran Monumen Palagan Ambarawa berubah menjadi lautan manusia pada Sabtu malam (26/7). Ribuan warga dari Ambarawa dan berbagai penjuru Kabupaten Semarang menjadi saksi dari sebuah pagelaran kolosal yang megah, Sendratari "PALAGAN AMBARAWA: Samara Wibawa Wiyating Langit Ambarawa". Acara yang digagas sebagai pentas ujian akhir Sanggar Tari Kemrincing ini sukses membuktikan dirinya sebagai magnet budaya yang mampu menyatukan sejarah, seni, dan kebanggaan lokal.

Pentas yang diproduksi oleh JAVAYO Production ini bukan sekadar evaluasi tari, melainkan sebuah pernyataan sikap generasi muda dalam mencintai sejarah dan budayanya. Sebanyak 100 penari muda berhasil menghidupkan kembali epos perjuangan Palagan Ambarawa melalui gerak tari yang indah dan teatrikal yang kuat, diiringi oleh 40 musisi yang memadukan gamelan dan orkestra.

Kehadiran sejumlah tokoh penting menjadi bukti dukungan kuat terhadap acara ini. Tampak di antara tamu undangan anggota DPR RI Samuel Wattimena, anggota Komisi E DPRD Jawa Tengah Bagus Suryokusumo, jajaran FORKOMPINDA Kabupaten Semarang dan FORKOMPINCAM Ambarawa, serta anggota DPRD Kabupaten Semarang The Hok Hiong dan Lia Amelia. Turut hadir pula Kepala Dinas Pariwisata, Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga, serta para sesepuh seniman dan budayawan se-Kabupaten Semarang.

Salah satu peserta yang mencuri perhatian adalah Cleren, seorang siswi kelas 1 dari SD Pangudi Luhur Ambarawa. Meskipun baru satu tahun bergabung dengan sanggar, semangatnya sudah membawanya ke panggung besar. "Saya sangat suka bisa tampil di acara ini," ujarnya dengan polos dan bangga, menjadi bukti nyata bahwa regenerasi seni tari dimulai sejak usia dini.



Kesuksesan acara ini tak lepas dari kerja keras dan dukungan banyak pihak. JP. Awig Soedjatmika, selaku Ketua Panitia sekaligus sutradara, menyampaikan rasa terima kasihnya yang mendalam."Terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang sudah mendukung, kepada seluruh tamu undangan yang berkenan hadir, dan tentunya untuk masyarakat yang telah menyaksikan dengan begitu tertib," ujar Awig.Ia juga memberikan pesan khusus kepada para siswa yang telah menyelesaikan ujiannya. "Selamat untuk adek-adek yang telah lulus, semoga tetap semangat berbudaya melalui seni tari ini. Saya berharap budaya lewat seni tari ini akan selalu diterapkan dan menjadi bagian dari diri kalian," tambahnya dengan penuh harap.

Pagelaran "PALAGAN AMBARAWA" telah berhasil menjadi lebih dari sekadar tontonan. Ia menjadi sebuah perayaan kolektif, sebuah momen di mana sejarah tidak hanya dikenang, tetapi dirasakan kembali denyutnya melalui seni. 

Kesuksesan ini mengukuhkan posisi Monumen Palagan Ambarawa sebagai panggung utama ekspresi patriotisme dan warisan budaya di Kabupaten Semarang.(ds) 

Posting Komentar