Pemkab Semarang Resmi Batalkan Kenaikan PBB, Warga Bisa Bernapas Lega

 Angin segar berembus bagi seluruh warga Kabupaten Semarang, khususnya di wilayah Ambarawa dan sekitarnya. 

Setelah sempat menimbulkan keresahan dan keluhan akibat lonjakan tarif yang dinilai fantastis, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang akhirnya secara resmi membatalkan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) untuk tahun 2025.

Keputusan yang ditunggu-tunggu ini diumumkan langsung oleh Bupati Semarang, H. Ngesti Nugraha, S.H., M.H. Langkah ini diambil sebagai respons cepat atas Surat Edaran (SE) Mendagri yang meminta pemda mempertimbangkan kembali kebijakan pajak di tengah kondisi ekonomi masyarakat."Kami mendengar dan memahami aspirasi masyarakat. Agar tidak membebani dan menjaga situasi tetap kondusif, kenaikan PBB untuk tahun 2025 resmi kami batalkan," tegas Bupati Ngesti Nugraha.

Dengan keputusan ini, tarif PBB akan kembali mengacu pada besaran tahun 2024. Kebijakan ini disambut gembira oleh warga, terutama di beberapa wilayah Kabupaten Semarang yang sebelumnya kaget melihat tagihan PBB mereka melonjak hingga 400 persen lebih.

Pemkab Semarang memastikan tidak akan ada warga yang dirugikan. Bagi Anda yang sudah terlanjur membayar PBB dengan tarif baru yang lebih tinggi, jangan khawatir. Pemkab menjamin akan ada mekanisme pengembalian kelebihan pembayaran tersebut."Kelebihan bayar akan dikompensasikan untuk pembayaran PBB tahun 2026. 

Mekanismenya sedang kami matangkan setelah berkonsultasi dengan BPK," jelas Kepala Bapenda Kabupaten Semarang.Tarif Kembali Normal, Potensi PAD BerkurangPembatalan ini memang melegakan warga, namun di sisi lain, Pemkab Semarang harus merelakan potensi pendapatan asli daerah (PAD) yang diperkirakan berkurang hingga Rp 3,8 miliar. 

Meski begitu, Pemkab memprioritaskan kesejahteraan masyarakat di atas target pendapatan.Langkah populis Pemkab Semarang ini menjadi bukti bahwa suara warga didengar. Kini, masyarakat bisa sedikit bernapas lega dan tidak lagi pusing memikirkan lonjakan tagihan PBB yang sempat viral beberapa waktu lalu.