HEADLINE
Mode Gelap
Artikel teks besar

."Bukan Begal, Hanya Salah Paham: Insiden di Perbatasan Semarang-Temanggung Terkuak"

 

Foto ilustrasi 

Salah Paham di Perbatasan: Insiden "Begal" di Bedono 

TerungkapBedono, Jambu – Sebuah insiden yang sempat memicu kepanikan warga terjadi pada Kamis malam, 17 Juli 2025, sekitar pukul 22.00 WIB di perbatasan Kabupaten Semarang dan Kabupaten Temanggung, tepatnya di Desa Bedono, Kecamatan Jambu. 

Kejadian ini bermula dari kesalahpahaman komunikasi yang nyaris berujung pada keributan besar, setelah seorang pengendara mobil mengira sekelompok orang yang ditemuinya adalah begal.Menurut keterangan seorang warga Dusun Mungkit, Desa Klepu, Pingit, Temanggung, yang enggan disebutkan identitasnya, 

insiden tersebut terjadi saat ia melintas di jalan kebun PTPN dengan kendaraan roda empat. Di tengah perjalanan, ia melihat segerombolan orang yang diduga sedang menikmati minuman botol di pinggir jalan. 

Pengendara mobil tersebut kemudian memberikan sinyal lampu dim sebagai isyarat agar rombongan tersebut menepi. Namun, bukannya minggir, rombongan tersebut justru tidak bergeming. Ketika pengendara mobil mendekat untuk menegur, mereka malah menunjukkan reaksi marah.Situasi memanas dan terjadi gesekan. Pengendara mobil sempat dikejar-kejar oleh rombongan tersebut, dan sebagian dari mereka bahkan memanggil warga kampung terdekat. Dalam kepanikan, teriakan “begal!” pun terlontar dari warga yang merasa terancam, memicu respons cepat dari masyarakat sekitar.

Menanggapi kejadian ini, pihak Kepolisian Sektor Jambu memberikan klarifikasi. Kanit Reskrim Polsek Jambu menjelaskan bahwa insiden tersebut memang terjadi, namun murni disebabkan oleh kesalahpahaman. “Ya, memang itu terjadi, tetapi kejadian itu hanya salah paham tentang penyampaian spontan ‘BEGAL’, dan warga menanggapi dengan serius,” ujar Kanit Reskrim.

Setelah insiden tersebut, pihak yang diduga terlibat dalam keributan dibawa ke Polsek Jambu untuk dimintai keterangan. Namun, Kanit Reskrim menegaskan bahwa tidak ditemukan alat bukti yang mengarah pada tindak kejahatan begal. 

Hal ini memperkuat dugaan bahwa insiden tersebut adalah murni kesalahpahaman yang diperparah oleh situasi dan respons spontan dari warga.

Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya komunikasi yang jelas dan tidak mudah terpancing emosi dalam menghadapi situasi yang ambigu, terutama di area publik. 

Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan segera melaporkan setiap kejadian mencurigakan kepada pihak berwajib agar dapat ditangani dengan prosedur yang benar dan menghindari kesalahpahaman yang tidak perlu.

Posting Komentar