HEADLINE
Mode Gelap
Artikel teks besar

Festival Bunga Bandungan 2025: Semarak Warna dan Asa Petani Lokal


BANDUNGAN, AMBARAWA TERKINI – Kawasan wisata Bandungan, Kabupaten Semarang, kembali disemarakkan oleh gelaran akbar Festival Bunga Bandungan 2025. 

Acara yang berlangsung selama dua hari penuh, pada Sabtu dan Minggu, 12-13 Juli 2025, ini sukses menyedot perhatian ribuan pengunjung dari berbagai penjuru, menciptakan lautan manusia yang memadati setiap sudut area festival. Antusiasme yang luar biasa ini tak hanya menjadi bukti daya tarik festival, namun juga menjadi cerminan harapan besar bagi para petani dan pelaku usaha bunga di wilayah tersebut.

Festival Bunga Bandungan tahun ini mengusung tema yang sarat makna, "Jagad Kembang Kumandang". Tema ini bukan sekadar slogan, melainkan representasi nyata dari kekayaan alam Bandungan yang melimpah ruah dengan aneka ragam bunga, dipadukan dengan kearifan lokal dan seni budaya yang telah mengakar kuat. Tujuan utama dari perhelatan ini, sebagaimana diungkapkan oleh panitia, adalah sebagai wujud syukur para petani dan penjual bunga atas rezeki yang telah dilimpahkan. 

Lebih dari itu, festival ini juga menjadi motor penggerak untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, mengukuhkan Bandungan sebagai ikon pariwisata Kabupaten Semarang, serta secara signifikan mengangkat potensi ekonomi dan kesejahteraan masyarakat lokal.

Berbagai rangkaian acara menarik telah disiapkan untuk memanjakan mata dan hati para pengunjung. Puncak kemeriahan festival ditandai dengan pawai mobil hias bunga yang spektakuler. Sebanyak 25 mobil hias, dihiasi dengan kreasi bunga-bunga lokal yang memukau, bergerak perlahan menyusuri jalanan Bandungan, menciptakan pemandangan yang tak terlupakan. 

Penampilan salah satu perserta mobil hias Festival Bunga Bandungan


Tak hanya itu, festival ini juga menjadi ajang unjuk kebolehan bagi 2.500 peserta, yang terdiri dari petani, penjual, dan perajin bunga dari Kecamatan Bandungan dan Sumowono. 

Mereka berpartisipasi aktif dalam berbagai lomba, seperti lomba merangkai bunga dan lomba dekorasi bunga dengan kategori Wedding Decoration, yang diikuti oleh 15 peserta. 

Selain kompetisi yang memacu kreativitas, Festival Bunga Bandungan 2025 juga menghadirkan pasar UMKM yang ramai, menjadi wadah bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah untuk memamerkan produk-produk unggulan mereka. Pentas seni rakyat dan pentas musik turut memeriahkan suasana, menghibur pengunjung dengan berbagai penampilan budaya dan melodi yang syahdu. Tak ketinggalan, fashion show bunga juga menjadi daya tarik tersendiri, menampilkan busana-busana unik yang terinspirasi dari keindahan flora. Kehadiran kirab bergodo dan kesenian rakyat tradisional semakin memperkaya nuansa budaya festival, menegaskan komitmen untuk melestarikan warisan leluhur. 

Antusiasme masyarakat yang membludak, meskipun sempat menyebabkan kemacetan lalu lintas di area Bandungan akibat keterbatasan lahan parkir, menjadi indikator kuat betapa festival ini telah berhasil merebut hati publik. 

Fenomena ini menunjukkan bahwa Festival Bunga Bandungan bukan sekadar tontonan, melainkan sebuah perayaan yang dinanti-nantikan, mampu menggerakkan roda perekonomian lokal dan menjaga denyut nadi budaya. Bunga-bunga yang menjadi primadona dalam festival ini, seperti Mawar, Krisan, dan Barbera, merupakan produk asli lokal yang tumbuh subur di tanah Bandungan. 

Festival ini juga menjadi bukti nyata bahwa tradisi dan inovasi dapat berpadu harmonis, seperti terlihat dari penggunaan janur, kekayaan nusantara, yang dikombinasikan apik dengan rangkaian bunga modern. 

Secara keseluruhan, Festival Bunga Bandungan 2025 telah menorehkan tinta emas dalam sejarah pariwisata Kabupaten Semarang. Lebih dari sekadar perayaan bunga, festival ini adalah simbol kebangkitan ekonomi lokal, penjaga budaya, serta sumber hiburan dan edukasi yang berharga bagi masyarakat. 

Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi dan motivasi untuk terus mengembangkan potensi Bandungan di masa mendatang.(dhanis) 

Posting Komentar